Kenapa Wuthering Waves Mungkin Mampu Geser Genshin Impact

Jika membahas Anime RPG Open World, sulit untuk tidak membahas Genshin Impact yang masih berjaya hingga sekarang. Meski memasuki tahun keempatnya, Genshin Impact terbukti mampu memelihara eksistensi dan merajai ranking pendapatan untuk mobile game. Bahkan saat dirilis pada 28 September 2020 lalu, miHoYo / HoYoverse mampu kembali modal hanya dalam jangka waktu 2 minggu saja.

Karena kesuksesan yang mendunia ini, banyak Developer yang mencoba untuk membuat Anime RPG serupa, dengan harapan bisa berbagi keuntungan di segmen pasar yang sama. Sayangnya, belum ada game yang benar-benar berhasil menggeser posisi Genshin Impact sebagai salah satu Anime RPG Open World terbaik saat ini.

Dalam waktu dekat, ada sebuah game yang terus menarik perhatian para gamer, dengan gameplay yang sekilas mirip dengan Genshin Impact. Game tersebut adalah Wuthering Waves dari Kuro Games. Direncanakan dirilis pada 22 Mei 2024, Wuthering Waves memiliki potensi untuk menyaingi atau bahkan menggeser posisi Genshin Impact yang sangat solid di pasar Anime RPG.

Kalau kamu suka dengan Anime RPG, kamu bisa cek game-game yang paling hype di tahun 2024 ini di sini. Berikut ini sejumlah alasan kenapa Wuthering Waves mampu menggeser Genshin Impact.

1. Lebih Matang

Bagi mereka yang mengikuti perkembangan Genshin Impact, pasti tahu bagaimana game ini awalnya terkesan tidak lengkap saat dirilis untuk pertama kalinya. Misalnya saja meski dikatakan terdapat tujuh elemen, namun pemain hanya bisa mengakses enam elemen saja. Elemen terakhir, yakni Dendro, baru “dimasukkan” ke dalam game dua tahun setelah Genshin Impact berjalan.

Ada pula minimnya penjelasan dari reaksi elemen itu sendiri. Padahal, reaksi elemen merupakan tulang punggung dari sistem combat dari Genshin Impact. Di masa itu, pemain harus mencari informasi tambahan dari luar game, yang sayangnya juga belum tentu benar. Penjelasan ini baru ditambahkan melalui Tutorial khusus beberapa tahun setelah Genshin Impact berjalan.

Meskipun belum sempurna, Wuthering Waves setidaknya sudah banyak berbenah di setiap tahap testing-nya. Game ini memiliki sistem pertarungan yang lebih lengkap dan komprehensif, jika dibandingkan dengan Genshin Impact versi 1.0. Untuk game yang mengedepankan skill dan reaksi pemainnya, kelengkapan fitur dan tutorial merupakan hal yang sangat penting.

2. Developer yang Responsif

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, semua pembenahan dan perbaikan Wuthering Waves tidak lepas dari developer yang mau mendengarkan keluhan para pemainnya, yaitu Kuro Games. Peran developer yang aktif ini akan menjadi pembeda yang sangat terasa untuk jangka panjangnya.

Pada masa closed beta testing (CBT) pertama Wuthering Waves, sangat terlihat bahwa game ini hanya terkesan sebagai game Genshin Impact wannabe saja. Dunianya yang kosong, puzzle yang biasa saja, hingga tema visual yang kurang menggairahkan, membuat para pemainnya mengeluh dan mengkritik habis game tersebut.

Untungnya, banyak masukkan yang diterima dan diolah dengan baik oleh Kuro Games. Perubahan banyak dirasakan saat membandingkan CBT pertama dan kedua. Bahkan mereka tak segan untuk mengubah cutscene dan narasi yang dirasa tidak memuaskan.

Jika hal ini terus mereka lakukan bahkan setelah Wuthering Waves resmi dirilis, maka tak heran jika game ini akan sangat digemari. Bagaimana tidak, berkaca dari rekam jejak HoYoverse terkait komunikasi selama masa awal Genshin Impact, respon mereka termasuk yang tidak begitu memuaskan.

3. Momentum

Salah satu faktor yang membuat Genshin Impact meledak adalah waktu perilisan di masa pandemi Covid-19. Saat itu, orang-orang di seluruh dunia mencari alternatif hiburan karena pembatasan yang diterapkan.

DI tengah kekosongan tersebut, Genshin Impact menawarkan sebuah game yang jarang ditemukan di saat itu, yaitu sebuah RPG Open-World bergaya Anime dan bisa dimainkan secara gratis. Akses terhadap berbagai platform juga berkontribusi langsung terhadap masifnya pemain yang tertarik mencoba.

Momentum seperti itu, sepertinya tidak akan mungkin terulang bagi game-game saat ini, termasuk Wuthering Waves. Namun, bukan berarti tidak ada peluang yang bisa dieksploitasi.

Seperti yang kita tahu, saat ini terdapat “kesenjangan” untuk game pada genre serupa, karena minimnya kompetitor yang berani menantang Genshin Impact secara global. Hal ini bisa dilihat dari total pendapatan dari game-game Mobile gacha lain di bulan April 2024 yang lalu.

sumber: Sensor Tower

Terlihat cukup jelas bahwa yang memegang peringkat teratas didominasi oleh game-game HoYoverse, yakni Genshin Impact dan Honkai: Star Rail.

Momentum yang Wuthering Waves mungkin bisa dapatkan di sini adalah “kekosongan” yang dimaksud tadi. Meski mendapatkan keuntungan yang tinggi sekali, bukan berarti mustahil untuk dikalahkan. Tidak sedikit pemain yang mulai jenuh dengan game-game ini dan ingin mencoba sesuatu yang baru. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pemain pra-pendaftaran yang sudah menembus lebih dari 26 juta pemain.

Angka ini lebih banyak ketimbang jumlah pemain yang mendaftar untuk Genshin Impact pada waktu itu. Meskipun angka tersebut bukan menjadi jaminan, namun setidaknya Kuro Games memiliki modal yang sangat cukup untuk membangun momentum.

HoYoverse pun sebenarnya juga tidak tinggal diam melihat perkembangan Wuthering Waves sebelum dirilis. Mereka juga tengah menyiapkan Zenless Zone Zero yang bakal dirilis berdekatan dengan Wuthering Waves.

Namun melihat kondisi dan respon pemain terkait CBT ZZZ terbaru, sepertinya akan sulit untuk membendung antusiasme pemain untuk mencoba Wuthering Waves. Belum lagi status Genshin Impact dan Honkai: Star Rail yang di periode tersebut memasuki filler patch yang lebih lambat dan senggang.

4. Sistem Gacha

Cara Genshin Impact mendapatkan keuntungan utamanya adalah dengan memanfaatkan sistem gacha. Meski bisa dimainkan secara gratis, HoYoverse selalu memiliki cara untuk menggaet para pemainnya untuk mengeluarkan uang di Genshin Impact.

Daya tarik utama penjualan mereka terletak di karakter-karakter mereka. Tidak hanya karena kemampuan karakter tersebut, banyak juga yang terpikat hanya karena desain dan visual mereka. Memang perlu diakui, desain dari karakter-karakter di Genshin Impact sangatlah unik dan mendetail.

Sayangnya, sistem gacha yang tidak menentu membuat para pemainnya kerap kecewa ketika tidak mendapatkan karakter yang didambakan. Misalnya saja, ada sejumlah pemain tidak beruntung yang meski sudah empat tahun bermain masih belum memiliki karakter-karakter tertentu, khususnya karakter B5 standar.

Hal yang lebih parah terjadi di banner senjata, karena sistem “guaranteed” yang membutuhkan banyak sekali kurs premium. Bahkan pemain bisa menghabiskan lebih dari 200 kali gacha untuk mendapatkan satu weapon spesifik untuk worst case-nya.

Kalau kamu sedang mencari tempat TopUp yang aman, langsung saja kunjungi RRQ TopUp, karena sudah terbukti lebih murah.

Karena Wuthering Waves lebih berfokus pada sistem combat-nya, maka Kuro Games memiliki pendekatan yang berbeda. Misalnya saja, pemain berkesempatan untuk memilih karakter B5 maupun senjata B5 yang mereka mau setelah menyelesaikan syarat yang diberikan.

Sederhana, namun membuat pemain Genshin Impact iri.

Tak hanya itu, pemain juga akan dijamin 100% untuk mendapatkan senjata limited di banner Weapon tanpa perlu khawatir kalah 50/50 lagi. Melihat cara kerja banner Weapon Wuthering Waves, maka Kuro Games akan terkesan sangat dermawan.

Melihat dari aspek itu saja, bisa dibayangkan betapa puasnya para pemain dalam jangka panjang, karena tidak direpotkan dengan hal-hal yang tidak perlu. Toh pada akhirnya, Wuthering Waves bisa diselesaikan menggunakan karakter seadanya di tangan yang tepat. Karakter dan senjata terbaik akan percuma jika dimainkan dengan berantakan.

5. End Game

End Game merupakan sebuah istilah yang mengacu pada aktivitas yang dilakukan pemain setelah menyelesaikan semua konten yang ada. Di Genshin Impact sendiri, contoh kegiatan End Game meliputi Spiral Abyss, menghabiskan Resin, hingga Daily Commision.

Di luar itu, tidak banyak hal lain yang bisa dilakukan. Memang Genshin Impact telah menyiapkan fitur lain seperti Teapot atau TCG. Namun karena keduanya tidak memiliki sangkut paut langsung dengan gameplay utama Genshin Impact, maka peminatnya cenderung sangat sedikit. Logikanya, orang mengunduh Genshin Impact untuk eksplorasi dan bertarung, bukan bermain kartu atau bercocok tanam.

Permasalahan End Game di Genshin Impact memang sudah dikeluhkan sejak lama. Setelah menjalankan semua misi dan eksplorasi, barulah terasa bahwa aspek End Game ini tidak terlalu menarik. Bahkan Developer-nya sendiri menyampaikan dalam sebuah wawancara, bahwa mereka tidak akan menambahkan mode sulit lagi seperti Spiral Abyss, karena membuat para pemainnya cemas.

Jawaban ini juga bukanlah tanpa alasan. Meskipun memiliki combat system yang tertata baik, pemain Genshin Impact didominasi oleh pemain kasual, yang tidak mau terlalu ribet atau yang masih awam dengan dunia RPG.

Karena memiliki target pasar yang berbeda, Kuro Games lebih mengakomodir pemain-pemain core yang haus akan tantangan.

Pertama, jika tantangan tersulit di Genshin Impact hanyalah satu, maka Wuthering Waves menawarkan tiga sekaligus, dengan masing-masing membutuhkan strategi dan gameplay yang berbeda, sehingga menjadikan tantangan lebih bervariasi dan tidak membosankan.

Kedua, sistem Equipment bernama Echo, yang proses farming-nya tidak membutuhkan Stamina. Di Genshin Impact, cara untuk mendapatkan Artifact untuk membangun karakter adalah dengan menggunakan Resin. Namun karena jumlah Resin yang sangat terbatas per harinya, kegiatan grinding Artifact sangatlah monoton dan melelahkan.

Nah, di Wuthering Waves, Echo tadi bisa didapatkan setelah mengalahkan musuh, mulai dari musuh kroco hingga boss. Untuk itu, semakin banyak musuh yang dikalahkan, maka semakin banyak juga Echo yang bisa diperoleh.

Meskipun untuk menaikkan level dari Echo membutuhkan Stamina, namun setidaknya pemain bisa mencari Echo sepuasnya tanpa dihalangi oleh sistem seperti Stamina seperti di game-game HP pada umumnya.

Untuk menambah keseruan proses farming Echo ini, Wuthering Waves menyiapkan sebuah twist. Mirip seperti Pokemon, pemain bisa mendapatkan Echo “Shiny” yang memiliki aksen warna yang unik dibandingkan dengan variasi dasar monster tersebut.

Penutup

Mengalahkan Genshin Impact memang merupakan hal yang sulit untuk digapai. Tanpa kerjasama antara komunitas dan Developer, Wuthering Waves akan jatuh ke lobang yang sama dengan Anime RPG lainnya.

Tidak perlu muluk-muluk sebenarnya, Jika Kuro Games berhasil menciptakan sebuah game yang dilirik oleh sebagian pemain Genshin Impact, itu saja sudah dihitung sebagai menjadi kesuksesan yang patut dibanggakan.

Namun, bukan berarti Wuthering Waves bebas tantangan dan masalah. Banyak hal juga yang sebenarnya bisa menjegal potensi dari Wuthering Waves nantinya. Misalnya saja seperti penerapan Power Creep, kestabilan server, jadwal update tepat waktu, dlsb. Konsistensi memiliki peranan penting untuk mencegah jatuhnya Wuthering Waves.

Akhir kata, seumpama nantinya Wuthering Waves berhasil menggoncangkan popularitas Genshin Impact, maka yang diuntungkan adalah para pemain dari kedua game ini. Dengan persaingan yang sehat, maka kedua game ini akan saling memberikan banyak insentif kepada pemainnya agar terus setia untuk mencoba game mereka.

Oh iya, buat kalian yang suka sama game-game gacha, jangan lupa topup-nya di RRQ TopUp ya, buat dapet harga yang paling murah dan juga terjamin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *