Memilih untuk bermain sendir alias solo ranked Valorant adalah sesuatu yang bisa terasa berat. Pasalnya, sangat besar bagi kalian untuk bermain tanpa komunikasi, bertemu pemain yang tidak serius main, bahkan ada yang AFK atau toxic.
Namun kalian bisa tetap bisa tampil secara konsisten dan terus naik peringkat. Selain memiliki skill yang mumpuni, kalian juga harus memerhatikan banyak hal di dalam tim random yang kalian dapatkan.
Intinya, kalian harus bisa “mengalah” dan fokus memperbesar peluang tim untuk bisa meraih kemenangan. Jika tidak, peluang kalian untuk bisa meraih kemenangan bakal sangat kecil.
Berikut ini beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dan lakukan ketika solo ranked Valorant demi memperbesar peluang meraih kemenangan dalam hal strategi dan mindset.
Hal-hal yang Hadir Dilakukan dan Diperhatikan Ketika Solo Ranked Valorant
1. Mainkan Agent yang Fleksibel dan Bisa Main Sendiri

Di solo queue, sangat kecil peluang kalian untuk bisa mengandalkan teman untuk support, entry, atau jaga site. Maka dari itu, kamu harus pilih agent yang fleksibel dan bisa main sendiri.
Apa yang dimaksud agent fleksibel dan bisa main sendiri? Artinya hero tersebut bisa melakukan lebih dari satu tugas, baik itu clutch, buka site, atau bertahan sendiri.
Berikut ini rekomendasi agent solo carry yang bisa kalian pilih di Valorant:
- Duelist – Reyna: Agent ini bisa melakukan heal untuk diri sendiri dan melakukan clutch. Ia juga sangat mandiri dalam bermain, alias tidak terlalu bergantung kepada rekan satu tim.
- Duelist – Phoenix: Agent ini memiliki flash, heal, dan ultimate untuk bisa membuka site atau retake dari musuh.
- Controller – Omen: Agent ini memiliki smoke yang fleksibel. Selain itu ada juga teleport, dan keunggulan dalam melakukan clutch.
- Sentinel – Killjoy: Agent ini dapat menahan site sendirian.
- Initiator – Fade/Gecko: Kedua agent ini bisa membuka site, sekaligus membantu rekan satu tim mendapatkan informasi. Selain itu ada juga skill crowd control (CC) yang cukup kuat.
Hindari agent-agent yang membutuhkan full koordinasi bersama rekan satu tim seperti seperti Yoru, Harbor, Skye. Pasalnya peluang kalian untuk bisa memiliki komunikasi dan keselarasan dalam bermain sangat kecil jika solo ranked Valorant.
2. Kontrol Ekonomi Tim

Di rank Silver hingga Platinum, masih ada banyak player yang belum paham soal ekonomi tim. Berikut ini ciri-ciri tim yang tidak paham mengenai hal ini adalah melakukan force buy setelah kalah di pistol round dan full buy secara acak tanpa koordinasi.
Jika kamu bisa membaca situasi ekonomi, kamu bisa jadi penentu kemenangan dengan menjadi shout call bagi tim. Dengan ekonomi yang stabil, setiap ronde akan terasa maksimal, tetapi bukan asal rush dengan pistol juga.
3. Prioritaskan Impact Ketimbang Statistik

Jika kalian berpikir untuk: “Saya harus bisa menjadi top frag buat naik rank” ketika bermain solo ranked Valorant, itu akan menjadi sebuah kesalahan besar.
Dalam bermain solo, ada banyak hal yang lebih penting dari kill, seperti entry pertama saat attack, informasi soal posisi musuh lewat suara, plant spike secara konsisten, dan kemampuan untuk melakukan clutch dalam situasi 1v2, bahkan 1v3.
Seorang top frag bisa kalah rank dan membuat timnya kesulitan jika bermain secara egois. Namun pemain dengan impact tinggi akan selalu dihargai sistem MMR Valorant, dan tentu saja rekan setim.
4. Main Saat Fokus dan Mood Baik

Main solo ranked Valorant saat kondisi sedang capek, ngantuk, atau emosi hanya akan menjadi jalan cepat menuju lose streak. Jadi ketika kamu berada dalam kondisi tersebut, lupakan untuk bermain.
Untuk menghindari kondisi fokus dan mood buruk, kalian bisa memilih untuk bermain di pagi atau siang. Selain kondisi kalian masih terbilang fresh, di momen tersebut situasi server pun sedang stabil alias tidak terlalu berat.
Selain itu, kalian bisa membatasi diri dalam hal jumlah match per hari. Maksimal kalian bisa bermain tiga hingga empat match untuk menjaga hal tersebut. Sebelum bermain, kalian juga bisa melakukan warm-up dengan memanfaatkan aim lab atau range sebelum masuk main solo ranked Valorant.
Intinya, kualitas lebih penting daripada kuantitas. Naikkan rank disaat kamu main di waktu yang tepat, bukan main terus-terusan.
5. Evaluasi Permainan Sendiri

Naik rank juga bukan soal menang terus. Terkadang kamu akan mengalami kalah, tetapi kalau bisa belajar dari hal tersebut, maka kamu bisa meminimalisir hal tersebut akan kembali terjadi dan kemampuan kalian berkembang.
Seperti apa cara kita dalam melakukan evaluasi? Kalian bisa menonton kembali replay dari match yang telah dimainkan. Perhatikan beberapa hal seperti posisi saat dijatuhkan lawan dan keputusan yang diambil ketika melakukan serangan atau bertahan.
Hal-hal penting lainnya yang bisa kalian perhatikan adalah skill apa saja yang terbuang percuma ketika bermain dan peluang kill yang ternyata bisa dihindari oleh musuh.
Catat semua kesalahan berulang yang telah terjadi dan coba benahi di match selanjutnya. Jangan tunggu jadi pro untuk mulai bermain seperti pro. Perlu diingat bahwa pro player juga tetap belajar dari setiap game yang dimainkan.
Jangan lupa untuk kunjungi RRQ Top Up untuk mendapatkan harga diamond Mobile Legends, Free Fire, dan juga beragam game seperti Valorant dengan harga yang terjangkau serta terpercaya tentunya. Nantikan juga banyak promo menarik dari https://rrqtopup.com/ yang jarang kamu temukan di tempat top up lainnya.
BACA JUGA: Rekomendasi 5 Skin Phantom Valorant Terbaik untuk Kalian Beli