Siapa sih yang ga pernah denger nama game yang satu ini? Mortal Kombat adalah salah satu dari 3 game fighting legendaris yang masih hidup dan berkembang sampe sekarang, kayak Street Fighter dan Tekken. Tapi, sebenernya, gimana sejarah dari Mortal Kombat, dari awal sampe bisa jadi kayak sekarang?
Awal Mula dan Rilis Perdananya
Mortal Kombat, salah satu game fighting paling terkenal dan kontroversial, pertama kali muncul di tahun 1992. Game pertamanya, bikinan Midway Games, diluncurkan di arcade dan langsung menarik perhatian para pemain dengan perpaduan unik antara seni bela diri dan elemen fantasi. Diciptakan oleh Ed Boon dan John Tobias, Mortal Kombat beda banget dari game fighting lainnya saat itu, kayak Street Fighter II, karena pakai sprite hasil digitalisasi aktor sungguhan, yang bikin tampilan gamenya terlihat realistis dan canggih pada masanya.
BACA JUGA: Ayo Eksplorasi Dunia di 30 Game Open-World Terbaik Ini!
Sukses Awal dan Kontroversi
Setelah kesuksesan game pertamanya, Mortal Kombat II dirilis pada tahun 1993, yang makin memperkuat popularitas franchise ini. Sekuelnya ini memperkenalkan karakter-karakter baru, gerakan-gerakan baru, dan tingkat kekerasan yang lebih brutal, yang akhirnya jadi ciri khas seri ini. Tapi, kekerasan ini juga memicu kontroversi besar dan bikin Kongres Amerika sampai ngadain sidang tentang konten video game. Senator Joseph Lieberman dan Herb Kohl termasuk yang paling keras ngritik, dan akhirnya bikin Entertainment Software Rating Board (ESRB) didiriin buat ngasih rating ke video game berdasarkan kontennya.
Era 3D dan Sekuel-Sekuel Utama
Masuk tahun 2000-an, Mortal Kombat makin berani bereksperimen dan berkembang. Di tahun 2000, Mortal Kombat: Special Forces dirilis, fokusnya ke karakter Jax. Terus, di tahun 2002, ada Mortal Kombat: Deadly Alliance yang jadi penanda transisi seri ini ke pertarungan 3D. Game ini ngenalin sistem pertarungan baru dan beberapa gaya bertarung buat masing-masing karakter, yang jadi pondasi buat game-game selanjutnya di seri ini.
Mortal Kombat: Deception (2004) dan Mortal Kombat: Shaolin Monks (2005) terus ngembangin mekanisme gameplay 3D yang baru ini. Deception punya berbagai mode permainan, termasuk mode Konquest yang bebas jelajah, sementara Shaolin Monks itu game action-adventure yang lebih dalem lagi mengeksplor dunia Mortal Kombat.
Kembali ke 2D dan Crossover
Akhir tahun 2000-an, Mortal Kombat mulai coba-coba crossover. Mortal Kombat vs. DC Universe, dirilis tahun 2008, ngehadirin karakter-karakter dari dunia Mortal Kombat dan DC Comics. Game ini nyederhanain mekanisme pertarungan dan jadi awal kembalinya seri ini ke akar 2D-nya.
Di tahun 2011, franchise ini di-reboot dengan Mortal Kombat (2011), yang balik lagi ke bidang 2D tapi tetep pake model karakter 3D. Game ini nyeritain ulang kisah dari tiga game pertama dengan grafis dan gameplay yang diperbarui, ngehidupin lagi seri ini dan ngenalinnya ke generasi pemain baru.
BACA JUGA: Review The First Descendant: Jebakan Monetisasi atau Game Epik yang Terpendam?
Rilis Terbaru dan Masa Depan
Mortal Kombat X, yang dirilis tahun 2015, ngelanjutin cerita dari reboot tahun 2011 dan ngenalin karakter-karakter baru sama mekanisme gameplay baru, termasuk sistem variasi yang ngebolehin pemain milih gaya bertarung yang beda-beda buat tiap karakter. Terus, tahun 2019, ada Mortal Kombat 11 yang makin nyempurnain gameplay dan nambahin fitur-fitur baru kayak mekanisme Fatal Blow sama variasi karakter yang bisa dikustomisasi.
Tahun 2023, Mortal Kombat 1 dirilis, ngelanjutin tradisi seri ini dalam hal gameplay yang inovatif dan penceritaan yang menarik. Installment terbaru ini dapet pujian banyak banget, dari segi grafis, cerita, sampe kembalinya karakter-karakter favorit para fansnya.
Cerita dan Mitologinya
Salah satu hal yang bikin Mortal Kombat beda itu alur ceritanya yang kompleks dan terus berkembang. Seri ini berkisar tentang turnamen Mortal Kombat, tempat para petarung dari Earthrealm, Outworld, dan alam-alam lain bertarung buat nentuin nasib dunia mereka masing-masing. Tema-tema utama di dalamnya termasuk pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, perebutan kekuasaan, dan bentrokan antar alam. Karakter-karakter kayak Liu Kang, Raiden, dan Sub-Zero udah jadi ikonik, masing-masing punya latar belakang dan motivasi unik mereka sendiri.
Dampak Budaya
Mortal Kombat punya dampak budaya yang dalem banget, nggak cuma ngaruhin genre game fighting, tapi juga budaya pop secara keseluruhan. Kekerasan grafis sama fatality yang jadi ciri khasnya udah jadi simbol yang terkenal di banyak kalangan, terus karakter-karakter sama ceritanya makin meluas lewat film, serial animasi, komik, dan media-media lainnya. Film Mortal Kombat tahun 1995 sama reboot-nya di tahun 2021 bawa franchise ini ke layar lebar, makin nguatin posisinya di budaya pop.
Pengaruh franchise ini juga nyampe ke video game lain, ngasih standar baru buat mekanisme pertarungan, penceritaan dalam game, sama integrasi elemen multimedia. Meskipun ada kontroversinya, Mortal Kombat tetep jadi salah satu franchise yang paling dicintai dan bertahan lama di sejarah game, terus berkembang sambil setia sama akarnya.
Kesimpulannya
Dari awal mula di arcade tahun 1992 sampai rilis terbarunya di tahun 2023, Mortal Kombat udah tumbuh jadi salah satu franchise paling berpengaruh dan bertahan lama di sejarah video game. Perpaduan unik antara seni bela diri, fantasi, dan kekerasan grafisnya berhasil narik perhatian banyak generasi pemain, dan dampaknya di industri game sama budaya populer nggak bisa dibantah lagi. Seiring seri ini terus berkembang, Mortal Kombat tetep jadi bukti nyata daya tarik abadi dari dunianya yang brutal tapi seru banget.