Sejak meledaknya, Genshin Impact di tahun 2020, genre Anime RPG mulai merambah ke audiens yang lebih umum. Setelah itu, satu per satu game serupa mulai bermunculan dan turut mengincar kesuksesan serupa, misalnya saja seperti Tower of Fantasy, Honkai: Star Rail, Wuthering Waves, dan yang akan segera dirilis, Zenless Zone Zero.
Kami pernah membahas potensi Wuthering Waves sebelumnya dan ternyata game tersebut mampu melampaui ekspektasi para pemainnya.
Setelah sukses dengan Genshin Impact dan Honkai: Star Rail, HoYoverse kembali menyuguhkan game mereka selanjutnya, Zenless Zone Zero atau ZZZ, yang akan dirilis pada 4 Juli 2024 mendatang.
Potensi
Pertama-tama, sebagai game besutan salah satu Developer ternama untuk Anime RPG, Zenless Zone Zero sudah dipoles sedemikian rupa untuk memikat hati para pemainnya sejak pandangan pertama. Meskipun artstyle dan aksen warnanya cenderung mirip dengan game-game sebelumnya, HoYoverse mampu mempersembahkan sebuah game berciri khas dengan pendekatan yang berbeda.
Zenless Zone Zero merupakan Action RPG hack-and-slash berbasis Roguelike. Jika dibandingkan dengan game-game dari HoYoverse sebelumnya, Zenless Zone Zero lebih mirip dengan Honkai Impact 3rd dibandingkan dengan Genshin Impact atau Honkai: Star Rail.
Zenless Zone Zero bertempat di sebuah dunia yang porak poranda akibat fenomena misterius yang disebut Hollow. Pemain akan memulai cerita di sebuah kota bernama New Eridu, salah satu peradaban manusia terakhir yang bertahan dari kekacauan Hollow. Selain menciptakan monster-monster ganas yang bebas berkeliaran, ternyata Hollow juga menyediakan sumber daya yang berharga.
Untuk mendapatkan sumber daya itu, Pemain akan bermain sebagai Proxy yang ahli menjelajahi Hollow dan berperan untuk memandu para Agents yang akan menghadapi bahaya di dalamnya. Agents adalah sebutan untuk setiap karakter yang bisa pemain mainkan.
Secara gameplay, Zenless Zone Zero memiliki tempo permainan yang cepat layaknya sebuah game hack-and-slash. Pemain dapat memainkan tiga karakter di dalam satu tim guna menaklukkan setiap tantangan yang diberikan.
Jika Genshin Impact mengandalkan mekanik reaksi elemen di game-nya dan Honkai: Star Rail menitikberatkan pada penggunaan elemen yang sesuai, maka Zenless Zone Zero akan mendorong ketepatan kombo dan ketangkasan pemain dalam melawan musuh. Hal ini dapat dilihat dari serangan-serangan beruntun serta serangkaian rantai kombo yang sangat dinamis.
Di luar gameplay, game–game dari HoYoverse sudah sangat terkenal dengan faktor-faktor pemanisnya, seperti desain, detail, dan estetika di game-game mereka,. Khusus untuk Zenless Zone Zero, HoYoverse dapat dikatakan berani untuk menarik tema dan desain karakter mereka ke arah yang lebih jauh.
Kali ini, mereka mencoba untuk menciptakan karakter-karakter non-human dengan beragam wujud. Misalnya saja Billy Kid, seorang Cyborg berjaket merah dengan dual-handgun favoritnya. Atau ada juga karakter seperti Ben Bigger, karakter berwujud Beruang yang bekerja di industri berat dan alat berat.
Contoh pendekatan dua karakter tadi bisa disebut sebagai “eksperimen” HoYoverse untuk membuka jalan ke audiens yang lebih besar lagi. Padahal, resiko ketidaksukaan pemain yang sudah setia, akan selalu mengintai keputusan mereka ini. Mau bagaimana lagi, stereotype dari para pemain game gacha sangat kental dengan nuansa karakter-karakter Waifu ala Anime Jepang.
Tetapi sejauh ini, HoYoverse belum mendapatkan pertentangan yang berarti dari para pemainnya, sehingga desain karakter yang lebih unik bisa mereka hasilkan setelah berjalan dalam beberapa waktu.
Secara visual, ZZZ memiliki gaya yang lebih santai, luwes, dan bersahabat. Karena mengambil tema urban city, banyak yang mengkaitkan kemiripannya dengan salah satu game ternama, yakni seri Persona. Uniknya, Developer ZZZ mengaku lebih terinspirasi dengan Digimon World dibandingkan dengan seri Persona.
Dan secara musik, HoYomix kembali menghasilkan BGM yang lebih modern dan kekinian, mengingat tema perkotaan modern yang mereka angkat. ZZZ lebih banyak mengangkat genre yang lebih nge-pop, dengan sentuhan instrumen-instrumen modern seperti Drum and Bass dan alat musik elektronik lainnya.
Ekspektasi
Mau diakui atau tidak, pemain akan memiliki ekspektasi yang lebih terhadap Zenless Zone Zero. Salah satu penyebab utamanya adalah karena ZZZ merupakan game buatan HoYoverse. Mereka memang sudah terbukti mampu menghasilkan game-game berkualitas yang masih relevan, meskipun sudah berjalan selama bertahun-tahun.
Kalaupun mau dibandingkan, Honkai: Star Rail memiliki perjalanan yang lebih sulit dibandingkan dengan ZZZ. Pertama-tama, HSR merupakan game Turn-Based RPG yang pada saat itu kerap dipandang sebelah mata. Tapi setelah dirilis, Star Rail ternyata berhasil menembus ekspektasi para pemainnya dan bahkan mampu bersaing dengan Genshin Impact sebagai game Flagship HoYoverse saat itu.
Dan jika ditinjau secara kuantitas, ZZZ diperkirakan dapat menarik lebih banyak pemain dibandingkan para pendahulunya. Salah satu faktor yang bisa diukur adalah jumlah pemain yang melakukan pre-register. Tercatat sudah ada lebih dari 40 juta pemain yang mendaftar dan rekor ini jauh melampaui Genshin Impact dan Honkai: Star Rail di masa yang sama.
Eksekusi
Semua rencana dan perkiraan akan kacau jika tidak disertai dengan pelaksanaan atau eksekusi yang tepat.
Masa awal dari perilisan sebuah Video Game, apalagi sebuah game live-service sekaligus game gacha akan sangat krusial. Pengalaman yang buruk otomatis akan mempengaruhi kesan pertama pemain untuk terus mencoba game tersebut hingga akhir, dan salah satu pemicunya adalah kendala teknis yang berada di luar jangkauan pemain.
Karena HoYoverse sudah menjadi pemain raksasa di industri game saat ini, maka perilisan, antisipasi, hingga komunikasi sudah bukan menjadi masalah. Mereka sudah memiliki segudang pengalaman untuk bagaimana menangani dan meningkatkan kualitas di hari-hari pertama Zenless Zone Zero.
Selama permasalahan teknis seperti kestabilan Server hingga kemunculan bug dan sebagainya dikomunikasikan secara gamblang, maka tahap eksekusi akan dilalui dengan cukup mudah.
Kompetitor: Wuthering Waves
Sejujurnya, gameplay dari Zenless Zone Zero bukanlah sesuatu yang baru apalagi unik. Sudah banyak RPG hack-and-slash yang beredar di industri game saat ini, entah itu game gratis, maupun berbayar. Kalau mau mengambil contoh di kategori game gacha, sudah ada game seperti Punishing: Gray Raven, Aether Gazer, dan tentunya Honkai Impact 3rd.
Tetapi jika ditinjau dari waktu perilisannya, kompetitor terberat Zenless Zone Zero dipastikan jatuh kepada Wuthering Waves dari Kuro Games. Meskipun memiliki genre yang berbeda, setidaknya kedua game ini memiliki kemiripan mekanik seperti parry atau dodge dengan alur pertarungan yang cepat dan dinamis. Belum lagi, keduanya memiliki target pasar yang serupa, sehingga persaingan yang ketat tidak bisa dihindari.
Pada akhirnya, gameplay serta semua fitur di dalamnya akan menjadi penentu utama, apakah seseorang akan lebih suka Wuthering Waves atau Zenless Zone Zero. Jika faktor selera bersifat subjektif, maka ada faktor lain yang mungkin saja berdampak ke tingkat kepuasan pemain nantinya setelah Zenless Zone Zero mulai berjalan, dan faktor tersebut adalah Developer.
Peran Kuro Games saat hari-hari pertama perilisan Wuthering Waves patut diacungi jempol. Ketika mereka dilanda permasalahan teknis dan bug di awal perilisan, Developer berhasil menjaga citra game mereka dengan respon cepat dan komunikasi yang transparan kepada basis pemain mereka. Belum lagi guyuran kompensasi dan hadiah yang sebenarnya agak “berlebihan”, menjadikan citra Kuro Games setingkat lebih tinggi dibandingkan para kompetitornya.
Di sisi lain, bukan berarti HoYoverse memiliki komunikasi dan respon yang buruk. Hanya saja, mereka hanya akan memberikan respon seperlunya saja dengan kompensasi yang normal. Apa boleh buat, perilisan game-game mereka jarang mendapatkan kendala yang berarti. Padahal, untuk mendapatkan kualitas game yang mereka miliki saat ini membutuhkan kepiawaian tersendiri, apalagi untuk game dengan skala global.
Penutup
Satu hal menarik yang Wuthering Waves dan Zenless Zone Zero usung adalah keduanya sama-sama mengangkat tema post-apocalypse. Wuthering Waves mengusung dunia yang lebih suram dengan tone warna yang lebih kusam dan sendu. Sedangkan ZZZ mengambil pendekatan yang lebih colorful, dan malah diamplifikasi dengan warna dan aksen yang lebih ceria ala game HoYoverse serta narasi cerita yang lebih komikal.
Apakah Zenless Zone Zero dapat bersaing dengan Wuthering Waves? Jawabannya tentu saja. Tetapi apakah ZZZ mampu mengalahkannya? Sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab.
Mungkin saja, pembuktian keduanya dapat dilihat saat ajang Game of The Year di akhir tahun ini.
Buat kamu-kamu yang demen sama game-game gacha, jangan lupa topup-nya di RRQ TopUp ya, karena dijamin aman, terpercaya, dengan harga yang lebih murah.